Personil Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kalbar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla Nasional Tahun 2025 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat

Personil Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kalbar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla Nasional  Tahun 2025 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Kamis 5 Juni 2025


Apel Gelar Pasukan ini di pimpin langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan menegaskan pentingnya momentum kolaboratif nasional sejak diluncurkannya Desk Koordinasi Pengendalian Karhutla oleh Menkopolhukam pada Maret 2025. Inisiatif tersebut merupakan tonggak penting dalam merespons ancaman Triple Planetary Crisis, yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, serta polusi.


Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah menghadapi bencana karhutla besar, antara lain pada tahun 1984, 1987, 1998, serta masa El Nino tahun 2015. Namun, data menunjukkan penurunan signifikan luas karhutla: dari 2,6 juta hektar pada 2015, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada tahun 2024, atau turun 74% dibanding tahun sebelumnya.




Khusus di Kalimantan Barat, terjadi penurunan yang signifikan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, luas karhutla di Kalimantan Barat adalah 151.919 ha, dan pada 2024 karhutla yang terjadi di Kalimantan barat seluas 24.154 ha turun 84% jika dibandingkan tahun 2019. Selain itu, dalam lima tahun terakhir tidak ditemukan adanya asap lintas batas negara akibat karhutla dari wilayah ini.


Menteri menyampaikan bahwa keberhasilan pengendalian karhutla ditopang oleh tiga pilar utama: Pertama, Kolaborasi dan koordinasi lintas sektor, antara pusat dan daerah, serta antar instansi seperti BMKG, BNPB, TNI, dan Polri. Kedua, Penegakan hukum yang efektif dengan efek jera terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ketiga, Partisipasi masyarakat, termasuk masyarakat adat, mahasiswa, LSM, dan dunia usaha yang turut serta dalam upaya pencegahan dan mitigasi.


Kegiatan ini dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan, sebagai antisipasi kejadian karhutla tahun 2025 di tengah meningkatnya risiko perubahan iklim global, juga dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Kehutanan, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Jajaran pemerintah daerah, forkopimda, dan para pihak pemangku kepentingan lainnya.



 

Komentar

Postingan Populer